Menu

Mode Gelap
 

Hukum

Modus Adopsi Ilegal, Jaringan Perdagangan Bayi di Pekanbaru Akhirnya Dibongkar

badge-check


					Modus Adopsi Ilegal, Jaringan Perdagangan Bayi di Pekanbaru Akhirnya Dibongkar Perbesar

Aktualterkini.com, Pekanbaru – Polisi di Pekanbaru berhasil mengungkap sindikat perdagangan bayi yang selama ini beroperasi secara tersembunyi. Enam orang telah diamankan dan seorang bayi perempuan berusia empat hari berhasil diselamatkan dari cengkeraman sindikat tersebut.

Kasus ini terbongkar berkat kejelian seorang warga yang mencurigai adanya transaksi mencurigakan di sebuah kafe di Jalan Ronggowarsito. Berdasarkan laporan tersebut, tim kepolisian langsung bergerak cepat dan berhasil menangkap para pelaku saat sedang melakukan transaksi jual beli bayi.

“Modus yang mereka gunakan sangat licik. Mereka menyamarkan aksi kejahatan ini dengan kedok adopsi ilegal,” ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra didampingi Kapolsek Limapuluh AKP Viola Anggreni Senin (20/01/2025).

Bery menyebutkan para pelaku menjanjikan bayinya kepada calon orang tua angkat dengan iming-iming sejumlah uang.

Dalam operasi senyap yang dilakukan pada Sabtu (18/01/2025), polisi berhasil mengamankan enam orang tersangka dengan inisial EJ, AT, TH, Z, JB, dan SP. Selain itu, bayi perempuan yang menjadi korban juga berhasil diselamatkan dan kini berada dalam kondisi aman.

“Bayi ini seharusnya menikmati masa kecilnya bersama orang tuanya yang sah. Namun, kekejaman para pelaku telah merenggut hak-haknya,” ujar Kompol Bery.

Dari hasil penyelidikan sementara, jaringan perdagangan bayi ini tidak hanya melibatkan enam orang tersangka yang telah ditangkap. Polisi masih memburu dua orang lagi yang diduga terlibat dalam kasus ini, yaitu TA dan RS.

“Kami yakin masih ada pelaku lain yang terlibat dalam jaringan ini. Oleh karena itu, kami terus melakukan pengembangan penyelidikan untuk membongkar seluruh jaringan secara menyeluruh,” tegas Kompol Bery.

Para tersangka dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 2 Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2017 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Pasal 83 juncto Pasal 76F Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman yang menanti para pelaku sangat berat, yakni 15 tahun penjara.

“Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya kewaspadaan terhadap segala bentuk kejahatan, terutama yang melibatkan anak-anak. Orang tua harus lebih berhati-hati dalam memilih calon orang tua angkat bagi anak-anak mereka. Jangan mudah tergiur dengan iming-iming uang, karena hal itu bisa berakibat fatal bagi masa depan anak,” jelas Bery.

Bery mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan jika mengetahui adanya indikasi tindak pidana perdagangan orang.

Menurut Bery, dengan kerjasama yang baik antara masyarakat dan aparat penegak hukum, diharapkan kasus serupa dapat dicegah ke depannya.

“Perlindungan anak adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita bersama-sama memerangi segala bentuk kejahatan yang mengancam anak-anak,” ajak Kompol Bery.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Oknum Perwira Polda Riau Ditangkap Terkait Penggelapan Mobil Fortuner Rental

14 Februari 2025 - 22:53 WIB

Pastikan Keselamatan Penumpang, Polisi Periksa Kondisi Bus dan Kesehatan Sopir

14 Februari 2025 - 21:50 WIB

Amankan 13 Sepeda Motor dan Tersangka, Polres Kampar Berhasil Ungkap Kasus Curanmor

14 Februari 2025 - 13:00 WIB

Sempat Dikira Orang Riau, WNI Meninggal Korban Penembakan di Malaysia Ternyata Warga Sumut

13 Februari 2025 - 22:06 WIB

Optimalkan Kinerja dan Program Kerja, Pemprov Riau Gelar Coaching Clinic TPAKD 2025

13 Februari 2025 - 19:02 WIB

Trending di Pekanbaru