Aktualterkini.com, Kampar — Menyongsong pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-54 tingkat Kabupaten Kampar tahun 2025, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kampar meneguhkan komitmen integritas dan profesionalisme seluruh panitia.
Melalui Pelatihan Panitera dan Penghubung MTQ, Kamis (30/10/2025) di Kantor LPTQ Kampar, kegiatan ini menjadi langkah nyata mewujudkan MTQ yang netral, objektif, dan bermartabat.
Ketua Umum LPTQ Kabupaten Kampar, Tengku Said Hidayat, S.STP., M.IP, dalam sambutannya menegaskan bahwa MTQ bukan sekadar agenda rutin tahunan, melainkan wadah pembinaan generasi Qur’ani yang unggul dan berkarakter.
“MTQ bukan sekadar seremonial. Kita ingin melahirkan qori’ dan qori’ah terbaik Kabupaten Kampar melalui proses penilaian yang jujur dan profesional, tanpa intervensi atau kedekatan emosional,” tegas Tengku Said.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara panitera, penghubung, dan dewan hakim untuk menjaga marwah penyelenggaraan MTQ.
“Jangan ragu mengingatkan bila ada pelanggaran atau penyimpangan aturan. Semua pihak harus berani menegakkan kejujuran demi MTQ yang berkualitas dan berintegritas,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Harian LPTQ Kabupaten Kampar, Dr. H. Erman Gani, M.A., menambahkan bahwa pelatihan tersebut menjadi bagian dari upaya LPTQ untuk mengembalikan pelaksanaan MTQ ke khittah-nya, yaitu mencari insan Qur’ani terbaik melalui proses yang jujur, profesional, dan beretika.
“Kami ingin pelaksanaan MTQ di Kecamatan Kampar Utara nanti benar-benar bersih dari praktik koneksitas. Tunjukkan budaya santun, integritas, dan netralitas,” pesan Erman Gani.
Ia juga menegaskan adanya aturan ketat terkait dewan hakim yang memiliki hubungan keluarga dengan peserta.
“Jika seorang hakim memiliki anak yang ikut lomba, maka ia tidak boleh menilai pada cabang atau golongan yang sama. Panitera dan penghubung wajib memastikan aturan ini ditegakkan di lapangan,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, LPTQ Kampar berharap dapat menorehkan sejarah baru dalam penyelenggaraan MTQ Kabupaten Kampar sebuah ajang yang tidak hanya melahirkan para penghafal dan pembaca Al-Qur’an terbaik, tetapi juga menumbuhkan generasi yang menjunjung tinggi nilai kejujuran, akhlakul karimah, dan tanggung jawab moral terhadap Al-Qur’an.***







